bahaya gula pasir
bahaya gula pasir

Gula pasir (Gulpas), juga dikenal sebagai sukrosa, adalah bahan pemanis yang lazim digunakan dalam makanan dan minuman sehari-hari. Meskipun Gulpas sering menjadi penyedap makanan yang lezat, penggunaan berlebihan dapat menghadirkan risiko serius bagi kesehatan manusia. Artikel ini akan mengulas bahaya Gula pasir, menggali dampak negatifnya terhadap kesehatan, dan menawarkan perspektif ilmiah tentang permasalahan ini.

Gula Pasir dan Dampaknya pada Kesehatan Gigi

Gulpas adalah kontributor utama terhadap kerusakan gigi. Ketika Gulpas terurai oleh bakteri dalam mulut, asam dihasilkan, yang dapat merusak email gigi. Hal ini mengarah pada pembentukan lubang gigi dan masalah gusi. Menurut Echeverria et al (2022) asupan Gulpas yang berlebihan secara signifikan meningkatkan risiko masalah gigi.

Hubungan antara Gula Pasir dan Kenaikan Berat Badan

Bahaya gula pasir yang banyak diketahui adalah dalam kenaikan berat badan dan risiko obesitas. Saat Gulpas masuk ke dalam tubuh, ia diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam sel-sel lemak. Penelitian yang dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition menegaskan bahwa terdapat hubungan positif antara asupan Gulpas dan peningkatan berat badan.

Risiko Penyakit Jantung yang Terkait dengan Gula Pasir

bahaya gula pasir
bahaya gula pasir

Ketika Gulpas dikonsumsi dalam jumlah besar, risiko penyakit jantung juga meningkat. Gula pasir dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah dan menurunkan kadar kolesterol HDL yang baik. Hasil penelitian Mark D. Huffman dalam jurnal AHA Journal secara konsisten menyatakan hubungan antara Gulpas dan peningkatan risiko penyakit jantung.

 

Gula Pasir dan Risiko Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah penyakit serius yang erat kaitannya dengan konsumsi Gulpas yang berlebihan. Gulpas dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang memaksa pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin. Menurut studi dalam Diabetes Journal pada tahun 2019, konsumsi Gulpas yang tinggi terkait erat dengan risiko diabetes tipe 2.

Gangguan Metabolisme dan Resistensi Insulin

Asupan Gulpas yang berlebihan dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan resistensi insulin. Akibatnya, tubuh tidak dapat memproses glukosa dengan efisien. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism telah menggambarkan bagaimana Gulpas memengaruhi resistensi insulin.

Ketagihan dan Masalah Mental

Bahaya gula pasir berikutnya adalah sifat adiktif yang dapat memicu ketagihan. Sifat yang mirip dengan zat terlarang. Konsumsi berlebihan gula pasir dapat mengarah pada masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan suasana hati. Penelitian yang diterbitkan dalam Pubmed (2017) mengungkapkan efek neurokimia gula pasir pada otak tikus. Pada penelitian tersebut diketahui efek kecanduan gula sama dengan efek kecanduan obat terlarang. Peneliti juga menarik kesimpulan bahwa efek pada tikus juga dapat terjadi pada manusia.

Advertisement

Gula Pasir dan Kerusakan Hati

Konsumsi berlebihan Gulpas dapat mengganggu fungsi hati. Hati harus memetabolisme gula pasir menjadi lemak, dan asupan yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam hati, yang dikenal sebagai penyakit hati berlemak non-alkoholik. Pubmed (2023) telah menggambarkan keterkaitan ini dalam beberapa penelitian.

Peradangan Kronis Akibat Gula Pasir

Gulpas dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh. Peradangan ini dapat menjadi pemicu penyakit kronis seperti arthritis, penyakit jantung, dan bahkan kanker. Penelitian yang diterbitkan dalam Pubmed (2018) telah menyoroti dampak gula pasir pada peradangan kronis.

Gangguan Metabolisme Mineral

Gula pasir juga dapat mengganggu keseimbangan mineral dalam tubuh, terutama kalsium dan magnesium. Gangguan ini dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang, meningkatkan risiko osteoporosis, dan gangguan elektrolit lainnya. PUBMED (2018) telah mendokumentasikan dampak gula pasir pada kesehatan tulang dan mineral tubuh.

Kesimpulan

Konsumsi berlebihan Gulpas dapat memiliki dampak serius pada kesehatan manusia. Dampak negatif ini mencakup kerusakan gigi, kenaikan berat badan, risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, gangguan metabolisme, resistensi insulin, ketagihan, masalah mental, gangguan hati, peradangan kronis, dan gangguan metabolisme mineral.

Dengan mengetahui bahaya gula pasir, penting bagi kita untuk membatasi konsumsi gulpas dalam makanan dan minuman kita. Tingkatkan kesadaran akan risiko yang terkait dengannya. Dengan pengetahuan yang lebih baik tentang bahaya gula pasir, kita dapat membuat pilihan yang lebih sehat untuk kehidupan kita.

 

 

 

 

 

referensi :

  1. Mark D. Huffman (2012). Association or Causation of Sugar-Sweetened Beverages and Coronary Heart Disease. AHA Scientifics Journal.
  2.  Vasanti S. Malik, Barry M. Popkin, George A. Bray, Jean-Pierre Després and Frank B. Hu (2010). Sugar-Sweetened Beverages, Obesity, Type 2 Diabetes Mellitus, and Cardiovascular Disease Risk. AHA Scientifics Journal.
  3. Jean-Philippe Drouin-Chartier, Yan Zheng, Yanping Li, Vasanti Malik, An Pan, Shilpa N. Bhupathiraju, Deirdre K. Tobias,  JoAnn E. Manson, Walter C. Willett, Frank B. Hu (2019). Changes in Consumption of Sugary Beverages and Artificially Sweetened Beverages and Subsequent Risk of Type 2 Diabetes: Results From Three Large Prospective U.S. Cohorts of Women and Men.American Diabetes Asociation.
  4. Alexandra G. Yunker, Shan Luo, Sabrina Jones, Hilary M. Dorton, Jasmin M. Alves, Brendan Angelo, Alexis DeFendis, Trevor A. Pickering,5 John R. Monterosso, 3,4 and Kathleen A. Appetite-Regulating Hormones Are Reduced After Oral Sucrose vs Glucose: Influence of Obesity, Insulin Resistance, and Sex. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 2021, Vol. 106, No. 3, 654–664.
  5. James J DiNicolantonioJames H O’KeefeWilliam L Wilson (2017). Sugar addiction: is it real? A narrative review. Pubmed.

  6. Nicole M. Avena, Pedro Rada, Bartley G. Hoebel (2007). Evidence for sugar addiction: Behavioral and neurochemical effects of intermittent, excessive sugar intake. Pubmed.

  7. Karen W. Della Corte, Ines Perrar, Katharina J. Penczynski, Lukas Schwingshackl, Christian Herder, Anette E. Buyken (2018). Effect of Dietary Sugar Intake on Biomarkers of Subclinical Inflammation: A Systematic Review and Meta-Analysis of Intervention Studies. PUBMED.

Advertisement
Translate »
© 2023 caraawetmuda.id . All Rights Reserved. supervised by Fawzia Hanum